Saya mau berbagi cerita sedikit mengenai apa yang baru terjadi beberapa minggu lalu, jadi ini pengalaman pertama saya mempunyai kartu kredit.Alasan membuat kartu kredit itu hanya karena ingin menolong teman yang bekerja sebagai salah satu marketing kartu kredit di salah satu perusahan bank ternama, yaitu Bank BRI.Proses pembuatan kartu kredit nya pun sangat singkat dan mudah, hanya perlu menyiapkan poto copy KTP, NPWP, dan Slip gaji. Setelah dua minggu berlalu akhir nya datang kartu kredit ke alamat yang saya cantumkan pada saat pembuatan kartu kredit nya.Singkat cerita saya mengaktifkan kartu kredit karena ada keperluan mendesak, setelah penggunaan satu hari kartu kredit tiba tiba ada telepon masuk yang mengatas namakan dari pihak bank BRI bernama Dini, dimana pihak bank itu menginformasikan bahwa saya mendapatkan kartu tambahan diskon dari bank BRI nya.
Jujur pada saat mendengarkan informasi tersebut saya sangat tertarik, dan akhir nya saya mensetujui untuk bertemu dengan kurir nya yang akan datang ke kantor saya, tanpa berfikir panjang pun saya memberikan alamat lengkap kantor saya. Kami janjian pukul 15.00 wib, pada saat akhir pembicaraan mbak Dini sudah menginfromasikan bahwa semua nya akan di kenakan pajak di awak sebesar Rp.2.700.000-. Pajak yang di informasikan oleh mbak Dini membuat saya kepikiran karena dengan begitu nominal sejumlah tersebut akan masuk ke tagihan kartu kredit saya, meskipun mbak Dini bilang bahwa pajak tersebut bisa di cicil selama 6 bulan sampai 18 bulan kedepan.
Customer Service nya yang bernama Dini sebelumnya menayakan apakah saya sudah mendapatkan fasilitas kartu diskon yang sudah dikirimkan kepada saya, namun saya jawab belum. Dan berdasarkan informasi dari mbak dini, karena saya sudah mengaktifkan kartu kredit tersebut, saya mendapatkan "benefit berupa Kartu Diskon (yang bisa digunakan di merchant manapun dan mendapatkan diskon 30 - 50% ketika bertransaksi dengan kartu kredit tersebut), voucher menginap di hotel selama 4 hari 3 malam di suatu hotel yang berlaku selama 1 tahun, dan kacamata gratis, tiket masuk ke waterpark jungle, pulsa 50 rb , power bank dan makan di restoran yang bekerja sama. Dan semua benefit ini akan diantarkan langsung oleh kurir ke rumah."
Setelah pembicaraan itu saya langsung menghubungi call center resmi dari bank BRI, dan browsing internet dan rupanya banyak sekali cerita yang sama persis, yang ternyata merupakan bentuk modus penipuan dan sudah berlangsung sejak tahun 2008(setidaknya ini tahun terlama yang saya lihat di web). Topik ini pun pernah dibahas di Kompasiana di tahun 2011 & 2013. Dari cerita para korban, mereka tertipu ketika bertemu si kurir yang sudah membawa langsung mesin EDC (Electronic Data Capture). Mereka diminta membayar iuran administrasi per bulan (jumlahnya berbeda-beda), dengan menggunakan kartu kredit.
Namun, jumlah yang dibayarkan ternyata langsung setara untuk satu tahun. Dan ketika Kartu Diskon, voucher hotel, voucher pesawat dan lainnya digunakan, ada beragam alasan yang dibuat-buat sehingga pada akhirnya tidak bisa digunakan. Dari hasil riset saya ini, saya semakin yakin bahwa saya hampir saja kena tipu. Jujur saya merasa kaget karena nyatanya modus semacam ini sudah berlangsung cukup lama dan masih ada hingga sekarang. Kebetulan sekali saya belum pernah mendengar modus seperti ini. Kurir yang sudah janjian dengan saya pun tetap datang ke kantor, karena saya sudah mengetahui terlebih dahulu modus penipuan nya saya sudah mengantisipasi dengan teman - teman kantor saya. pada saat bertemu dengan kurir tersebut dia tetap melancarkan aksi nya dengan tetap menayakan persyaratan di awal di mana saya harus menyiapkan kartu kredit saya dan KTP. Pada saat itu saya berpura-pura bilang ke kurir nya bahwa kartu kredit saya ternyata tidak terbawa. Pertemuan saya dengan kurir penipu tersebut memang sengaja di tempat yang ramai yaitu ruangan saya pribadi yang dimana ada ke-4 rekan saya. Sangat terlihat jelas bahwa kurir penipu itu terlihat panik dan ketakutan. Dan kurir tersebut bilang ke saya kurang lebih seperti ini dengan wajah nya yang terlihat di buat iba,"mba nanti jika ada orang kantor menghubungi mba mohon infokan saja bahwa saya sudah menemui mba ya" " oh gitu mas, ya sudah nanti saya info kan ya mas, maaf nih ternyata kartu kredit saya tidak di bawa ( dengan menatap tajam wajah kurir penipu ) yang terlihat gugup. " baik mba kalau begitu saya permisi " dan akhir nya kurir penipu tersebut keluar dari ruangan saya, Kurir penipu itu terlihat sangat gelisah dan gugup, sebenar nya saya dan rekan kerja mau melaporkan ke pihak keaman di kantor, namun karena masih ada sedikit rasa iba akhir nya kami mengurungkan niat tersebut. Pengalaman yang berharga banget buat saya pribadi, bahwa penipuan-penipuan seperti itu masih banyak terjadi. Namun, oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab tetap saja sulit diberantas. Oleh sebab itu, pencegahan perlu dilakukan dari kita sendiri juga, misalnya:1. Selalu waspada, jeli, dan tidak boleh mudah termakan bujuk rayu dengan iming-iming hadiah, voucher diskon/hotel/pesawat dan sejenisnya. Segala sesuatu yang too good to be true ada patutnya untuk dicurigai. Penawaran-penawaran semacam ini biasanya dilakukan melalui via telepon (telemarketing) dengan tujuan membatasi waktu berpikir calon korban sehingga calon korban memberikan keputusan yang cepat.2. Jangan memberikan informasi pribadi apapun sebelum kita benar-benar yakin bahwa yang meminta adalah pihak yang berwenang dan bisa dipertanggungjawabkan. Pihak bank tidak pernah meminta password/PIN, apalagi pihak lain.3. Setiap kali mendapatkan penawaran benefit tertentu, jangan langsung disetujui. Ada baiknya kita memastikan kebenarannya dengan menghubungi pihak-pihat terkait.Sebagian informasi yang saya dapatkan mengenai penipuan kartu kredit tambahan diskon dari kompasiana.Sekian pengalaman yang ingin saya bagi dengan semua, Mohon Maaf jika masih banyak kekurangan dalam tulisan ini dan infromasi yang di berikan.
Customer Service nya yang bernama Dini sebelumnya menayakan apakah saya sudah mendapatkan fasilitas kartu diskon yang sudah dikirimkan kepada saya, namun saya jawab belum. Dan berdasarkan informasi dari mbak dini, karena saya sudah mengaktifkan kartu kredit tersebut, saya mendapatkan "benefit berupa Kartu Diskon (yang bisa digunakan di merchant manapun dan mendapatkan diskon 30 - 50% ketika bertransaksi dengan kartu kredit tersebut), voucher menginap di hotel selama 4 hari 3 malam di suatu hotel yang berlaku selama 1 tahun, dan kacamata gratis, tiket masuk ke waterpark jungle, pulsa 50 rb , power bank dan makan di restoran yang bekerja sama. Dan semua benefit ini akan diantarkan langsung oleh kurir ke rumah."
Setelah pembicaraan itu saya langsung menghubungi call center resmi dari bank BRI, dan browsing internet dan rupanya banyak sekali cerita yang sama persis, yang ternyata merupakan bentuk modus penipuan dan sudah berlangsung sejak tahun 2008(setidaknya ini tahun terlama yang saya lihat di web). Topik ini pun pernah dibahas di Kompasiana di tahun 2011 & 2013. Dari cerita para korban, mereka tertipu ketika bertemu si kurir yang sudah membawa langsung mesin EDC (Electronic Data Capture). Mereka diminta membayar iuran administrasi per bulan (jumlahnya berbeda-beda), dengan menggunakan kartu kredit.
Namun, jumlah yang dibayarkan ternyata langsung setara untuk satu tahun. Dan ketika Kartu Diskon, voucher hotel, voucher pesawat dan lainnya digunakan, ada beragam alasan yang dibuat-buat sehingga pada akhirnya tidak bisa digunakan. Dari hasil riset saya ini, saya semakin yakin bahwa saya hampir saja kena tipu. Jujur saya merasa kaget karena nyatanya modus semacam ini sudah berlangsung cukup lama dan masih ada hingga sekarang. Kebetulan sekali saya belum pernah mendengar modus seperti ini. Kurir yang sudah janjian dengan saya pun tetap datang ke kantor, karena saya sudah mengetahui terlebih dahulu modus penipuan nya saya sudah mengantisipasi dengan teman - teman kantor saya. pada saat bertemu dengan kurir tersebut dia tetap melancarkan aksi nya dengan tetap menayakan persyaratan di awal di mana saya harus menyiapkan kartu kredit saya dan KTP. Pada saat itu saya berpura-pura bilang ke kurir nya bahwa kartu kredit saya ternyata tidak terbawa. Pertemuan saya dengan kurir penipu tersebut memang sengaja di tempat yang ramai yaitu ruangan saya pribadi yang dimana ada ke-4 rekan saya. Sangat terlihat jelas bahwa kurir penipu itu terlihat panik dan ketakutan. Dan kurir tersebut bilang ke saya kurang lebih seperti ini dengan wajah nya yang terlihat di buat iba,"mba nanti jika ada orang kantor menghubungi mba mohon infokan saja bahwa saya sudah menemui mba ya" " oh gitu mas, ya sudah nanti saya info kan ya mas, maaf nih ternyata kartu kredit saya tidak di bawa ( dengan menatap tajam wajah kurir penipu ) yang terlihat gugup. " baik mba kalau begitu saya permisi " dan akhir nya kurir penipu tersebut keluar dari ruangan saya, Kurir penipu itu terlihat sangat gelisah dan gugup, sebenar nya saya dan rekan kerja mau melaporkan ke pihak keaman di kantor, namun karena masih ada sedikit rasa iba akhir nya kami mengurungkan niat tersebut.
Pengalaman yang berharga banget buat saya pribadi, bahwa penipuan-penipuan seperti itu masih banyak terjadi. Namun, oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab tetap saja sulit diberantas.
Oleh sebab itu, pencegahan perlu dilakukan dari kita sendiri juga, misalnya:
1. Selalu waspada, jeli, dan tidak boleh mudah termakan bujuk rayu dengan iming-iming hadiah, voucher diskon/hotel/pesawat dan sejenisnya. Segala sesuatu yang too good to be true ada patutnya untuk dicurigai. Penawaran-penawaran semacam ini biasanya dilakukan melalui via telepon (telemarketing) dengan tujuan membatasi waktu berpikir calon korban sehingga calon korban memberikan keputusan yang cepat.
2. Jangan memberikan informasi pribadi apapun sebelum kita benar-benar yakin bahwa yang meminta adalah pihak yang berwenang dan bisa dipertanggungjawabkan. Pihak bank tidak pernah meminta password/PIN, apalagi pihak lain.
3. Setiap kali mendapatkan penawaran benefit tertentu, jangan langsung disetujui. Ada baiknya kita memastikan kebenarannya dengan menghubungi pihak-pihat terkait.
Sebagian informasi yang saya dapatkan mengenai penipuan kartu kredit tambahan diskon dari kompasiana.Sekian pengalaman yang ingin saya bagi dengan semua, Mohon Maaf jika masih banyak kekurangan dalam tulisan ini dan infromasi yang di berikan.
Saya mau berbagi cerita sedikit mengenai apa yang baru terjadi beberapa minggu lalu, jadi ini pengalaman pertama saya mempunyai kartu kredit.Alasan membuat kartu kredit itu hanya karena ingin menolong teman yang bekerja sebagai salah satu marketing kartu kredit di salah satu perusahan bank ternama, yaitu Bank BRI.Proses pembuatan kartu kredit nya pun sangat singkat dan mudah, hanya perlu menyiapkan poto copy KTP, NPWP, dan Slip gaji. Setelah dua minggu berlalu akhir nya datang kartu kredit ke alamat yang saya cantumkan pada saat pembuatan kartu kredit nya.Singkat cerita saya mengaktifkan kartu kredit karena ada keperluan mendesak, setelah penggunaan satu hari kartu kredit tiba tiba ada telepon masuk yang mengatas namakan dari pihak bank BRI bernama Dini, dimana pihak bank itu menginformasikan bahwa saya mendapatkan kartu tambahan diskon dari bank BRI nya.
Jujur pada saat mendengarkan informasi tersebut saya sangat tertarik, dan akhir nya saya mensetujui untuk bertemu dengan kurir nya yang akan datang ke kantor saya, tanpa berfikir panjang pun saya memberikan alamat lengkap kantor saya. Kami janjian pukul 15.00 wib, pada saat akhir pembicaraan mbak Dini sudah menginfromasikan bahwa semua nya akan di kenakan pajak di awak sebesar Rp.2.700.000-. Pajak yang di informasikan oleh mbak Dini membuat saya kepikiran karena dengan begitu nominal sejumlah tersebut akan masuk ke tagihan kartu kredit saya, meskipun mbak Dini bilang bahwa pajak tersebut bisa di cicil selama 6 bulan sampai 18 bulan kedepan.
Customer Service nya yang bernama Dini sebelumnya menayakan apakah saya sudah mendapatkan fasilitas kartu diskon yang sudah dikirimkan kepada saya, namun saya jawab belum. Dan berdasarkan informasi dari mbak dini, karena saya sudah mengaktifkan kartu kredit tersebut, saya mendapatkan "benefit berupa Kartu Diskon (yang bisa digunakan di merchant manapun dan mendapatkan diskon 30 - 50% ketika bertransaksi dengan kartu kredit tersebut), voucher menginap di hotel selama 4 hari 3 malam di suatu hotel yang berlaku selama 1 tahun, dan kacamata gratis, tiket masuk ke waterpark jungle, pulsa 50 rb , power bank dan makan di restoran yang bekerja sama. Dan semua benefit ini akan diantarkan langsung oleh kurir ke rumah."
Setelah pembicaraan itu saya langsung menghubungi call center resmi dari bank BRI, dan browsing internet dan rupanya banyak sekali cerita yang sama persis, yang ternyata merupakan bentuk modus penipuan dan sudah berlangsung sejak tahun 2008(setidaknya ini tahun terlama yang saya lihat di web). Topik ini pun pernah dibahas di Kompasiana di tahun 2011 & 2013. Dari cerita para korban, mereka tertipu ketika bertemu si kurir yang sudah membawa langsung mesin EDC (Electronic Data Capture). Mereka diminta membayar iuran administrasi per bulan (jumlahnya berbeda-beda), dengan menggunakan kartu kredit.
Namun, jumlah yang dibayarkan ternyata langsung setara untuk satu tahun. Dan ketika Kartu Diskon, voucher hotel, voucher pesawat dan lainnya digunakan, ada beragam alasan yang dibuat-buat sehingga pada akhirnya tidak bisa digunakan. Dari hasil riset saya ini, saya semakin yakin bahwa saya hampir saja kena tipu. Jujur saya merasa kaget karena nyatanya modus semacam ini sudah berlangsung cukup lama dan masih ada hingga sekarang. Kebetulan sekali saya belum pernah mendengar modus seperti ini. Kurir yang sudah janjian dengan saya pun tetap datang ke kantor, karena saya sudah mengetahui terlebih dahulu modus penipuan nya saya sudah mengantisipasi dengan teman - teman kantor saya. pada saat bertemu dengan kurir tersebut dia tetap melancarkan aksi nya dengan tetap menayakan persyaratan di awal di mana saya harus menyiapkan kartu kredit saya dan KTP. Pada saat itu saya berpura-pura bilang ke kurir nya bahwa kartu kredit saya ternyata tidak terbawa. Pertemuan saya dengan kurir penipu tersebut memang sengaja di tempat yang ramai yaitu ruangan saya pribadi yang dimana ada ke-4 rekan saya. Sangat terlihat jelas bahwa kurir penipu itu terlihat panik dan ketakutan. Dan kurir tersebut bilang ke saya kurang lebih seperti ini dengan wajah nya yang terlihat di buat iba,"mba nanti jika ada orang kantor menghubungi mba mohon infokan saja bahwa saya sudah menemui mba ya" " oh gitu mas, ya sudah nanti saya info kan ya mas, maaf nih ternyata kartu kredit saya tidak di bawa ( dengan menatap tajam wajah kurir penipu ) yang terlihat gugup. " baik mba kalau begitu saya permisi " dan akhir nya kurir penipu tersebut keluar dari ruangan saya, Kurir penipu itu terlihat sangat gelisah dan gugup, sebenar nya saya dan rekan kerja mau melaporkan ke pihak keaman di kantor, namun karena masih ada sedikit rasa iba akhir nya kami mengurungkan niat tersebut. Pengalaman yang berharga banget buat saya pribadi, bahwa penipuan-penipuan seperti itu masih banyak terjadi. Namun, oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab tetap saja sulit diberantas. Oleh sebab itu, pencegahan perlu dilakukan dari kita sendiri juga, misalnya:1. Selalu waspada, jeli, dan tidak boleh mudah termakan bujuk rayu dengan iming-iming hadiah, voucher diskon/hotel/pesawat dan sejenisnya. Segala sesuatu yang too good to be true ada patutnya untuk dicurigai. Penawaran-penawaran semacam ini biasanya dilakukan melalui via telepon (telemarketing) dengan tujuan membatasi waktu berpikir calon korban sehingga calon korban memberikan keputusan yang cepat.2. Jangan memberikan informasi pribadi apapun sebelum kita benar-benar yakin bahwa yang meminta adalah pihak yang berwenang dan bisa dipertanggungjawabkan. Pihak bank tidak pernah meminta password/PIN, apalagi pihak lain.3. Setiap kali mendapatkan penawaran benefit tertentu, jangan langsung disetujui. Ada baiknya kita memastikan kebenarannya dengan menghubungi pihak-pihat terkait.Sebagian informasi yang saya dapatkan mengenai penipuan kartu kredit tambahan diskon dari kompasiana.Sekian pengalaman yang ingin saya bagi dengan semua, Mohon Maaf jika masih banyak kekurangan dalam tulisan ini dan infromasi yang di berikan.
Customer Service nya yang bernama Dini sebelumnya menayakan apakah saya sudah mendapatkan fasilitas kartu diskon yang sudah dikirimkan kepada saya, namun saya jawab belum. Dan berdasarkan informasi dari mbak dini, karena saya sudah mengaktifkan kartu kredit tersebut, saya mendapatkan "benefit berupa Kartu Diskon (yang bisa digunakan di merchant manapun dan mendapatkan diskon 30 - 50% ketika bertransaksi dengan kartu kredit tersebut), voucher menginap di hotel selama 4 hari 3 malam di suatu hotel yang berlaku selama 1 tahun, dan kacamata gratis, tiket masuk ke waterpark jungle, pulsa 50 rb , power bank dan makan di restoran yang bekerja sama. Dan semua benefit ini akan diantarkan langsung oleh kurir ke rumah."
Setelah pembicaraan itu saya langsung menghubungi call center resmi dari bank BRI, dan browsing internet dan rupanya banyak sekali cerita yang sama persis, yang ternyata merupakan bentuk modus penipuan dan sudah berlangsung sejak tahun 2008(setidaknya ini tahun terlama yang saya lihat di web). Topik ini pun pernah dibahas di Kompasiana di tahun 2011 & 2013. Dari cerita para korban, mereka tertipu ketika bertemu si kurir yang sudah membawa langsung mesin EDC (Electronic Data Capture). Mereka diminta membayar iuran administrasi per bulan (jumlahnya berbeda-beda), dengan menggunakan kartu kredit.
Namun, jumlah yang dibayarkan ternyata langsung setara untuk satu tahun. Dan ketika Kartu Diskon, voucher hotel, voucher pesawat dan lainnya digunakan, ada beragam alasan yang dibuat-buat sehingga pada akhirnya tidak bisa digunakan. Dari hasil riset saya ini, saya semakin yakin bahwa saya hampir saja kena tipu. Jujur saya merasa kaget karena nyatanya modus semacam ini sudah berlangsung cukup lama dan masih ada hingga sekarang. Kebetulan sekali saya belum pernah mendengar modus seperti ini. Kurir yang sudah janjian dengan saya pun tetap datang ke kantor, karena saya sudah mengetahui terlebih dahulu modus penipuan nya saya sudah mengantisipasi dengan teman - teman kantor saya. pada saat bertemu dengan kurir tersebut dia tetap melancarkan aksi nya dengan tetap menayakan persyaratan di awal di mana saya harus menyiapkan kartu kredit saya dan KTP. Pada saat itu saya berpura-pura bilang ke kurir nya bahwa kartu kredit saya ternyata tidak terbawa. Pertemuan saya dengan kurir penipu tersebut memang sengaja di tempat yang ramai yaitu ruangan saya pribadi yang dimana ada ke-4 rekan saya. Sangat terlihat jelas bahwa kurir penipu itu terlihat panik dan ketakutan. Dan kurir tersebut bilang ke saya kurang lebih seperti ini dengan wajah nya yang terlihat di buat iba,"mba nanti jika ada orang kantor menghubungi mba mohon infokan saja bahwa saya sudah menemui mba ya" " oh gitu mas, ya sudah nanti saya info kan ya mas, maaf nih ternyata kartu kredit saya tidak di bawa ( dengan menatap tajam wajah kurir penipu ) yang terlihat gugup. " baik mba kalau begitu saya permisi " dan akhir nya kurir penipu tersebut keluar dari ruangan saya, Kurir penipu itu terlihat sangat gelisah dan gugup, sebenar nya saya dan rekan kerja mau melaporkan ke pihak keaman di kantor, namun karena masih ada sedikit rasa iba akhir nya kami mengurungkan niat tersebut.
Pengalaman yang berharga banget buat saya pribadi, bahwa penipuan-penipuan seperti itu masih banyak terjadi. Namun, oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab tetap saja sulit diberantas.
Oleh sebab itu, pencegahan perlu dilakukan dari kita sendiri juga, misalnya:
1. Selalu waspada, jeli, dan tidak boleh mudah termakan bujuk rayu dengan iming-iming hadiah, voucher diskon/hotel/pesawat dan sejenisnya. Segala sesuatu yang too good to be true ada patutnya untuk dicurigai. Penawaran-penawaran semacam ini biasanya dilakukan melalui via telepon (telemarketing) dengan tujuan membatasi waktu berpikir calon korban sehingga calon korban memberikan keputusan yang cepat.
2. Jangan memberikan informasi pribadi apapun sebelum kita benar-benar yakin bahwa yang meminta adalah pihak yang berwenang dan bisa dipertanggungjawabkan. Pihak bank tidak pernah meminta password/PIN, apalagi pihak lain.
3. Setiap kali mendapatkan penawaran benefit tertentu, jangan langsung disetujui. Ada baiknya kita memastikan kebenarannya dengan menghubungi pihak-pihat terkait.
Sebagian informasi yang saya dapatkan mengenai penipuan kartu kredit tambahan diskon dari kompasiana.Sekian pengalaman yang ingin saya bagi dengan semua, Mohon Maaf jika masih banyak kekurangan dalam tulisan ini dan infromasi yang di berikan.
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih atas Komentar nya...
Happy Always :)